Emak-emak Instruktur Senam Bagi Takjil dan Bagikan Stiker #Kulonprogodigdoyo, Gerakan Lawan Kemiskinan

Jaringan gerakan masyarakat melawan kemiskinan #Kulonprogodigdoyo, yang beranggotakan komunitas instruktur senam Kabupaten Kulon Progo, menggelar aksi bagi-bagi takjil di Kota Wates, Sabtu ( 30/3/2024).(foto/ist)

Kulon Progo, Binangun News – Jaringan gerakan masyarakat melawan kemiskinan #Kulonprogodigdoyo, yang beranggotakan komunitas instruktur senam Kabupaten Kulon Progo, menggelar aksi bagi-bagi takjil di Kota Wates, Sabtu ( 30/3/2024).

Selain membagi takjil untuk para pengguna jalan di sejumlah pemberhentian bangjo di Kota Wates, Kulon Progo, mereka juga membagikan stiker #Kulonprogodigdoyo.

Bacaan Lainnya

Mereka menyerukan, dengan #Kulonprogodigdoyo, seluruh lapisan masyarakat di wilayah ini bangkit melawan kemiskinan kebodohan dan menatap era baru agar kondisi wilayah ini lebih baik.

“Kita serukan kepada semua lapisan masyarakat, mari kita bangkit, mandiri membangun dinamika ekonomi kita, membangun mentalitas petarung disemua sektor, dan mengakhiri cerita Kulon Progo sebagai daerah termiskin di DIY,” ujar Hari Sutanto, penggagas #Kulonprogodigdoyo.

Kita akan memulai dari momentum Pilkada Kulon Progo 2024, dengan mencari pemimpin yang tidak asal – asalan, calon pemimpin Kulon Progo 2024 -2029 harus memiliki mental petarung, memiliki konsepsi yang konkrit untuk kesejahteraan masyarakat, lanjutnya.

“Para pakar telah menyiapkan kajian untuk membangun Kulon Progo lima tahun ke depan dengan simbol #Kulonprogodigdoyo. Para calon pemimpin wilayah ini wajib buka mata, buka telinga, buka pemikiran baru, ini maunya masyarakat,” ujarnya.

Hari Sutanto, yang juga eksekutif Ecodef Kulon Progo ini menyatakan, gerakan yang dimotori ratusan tokoh masyarakat, para pakar (akademisi) aktivis masyarakat dan relawan dari berbagai lapisan masyarakat ini juga telah merumuskan berbagai langkah untuk merubah kondisi Kulon Progo lima tahun ke depan.

“Gerakan ini akan terus melakukan pendalaman penajaman atas paper mereka sampai munculnya calon pemimpin yang pas untuk Kulon Progo. Tentu konsekuensinya, munculnya pemimpin yang yang tidak visioner harus dihindari,” tegasanya.

Sementara, sejumlah relawan juga terus memasang spanduk #Kulonprogodigdoyo diberbagai sudut kota Wates, sebagai pertanda dimulainya gerakan baru masyarakat Kulon Progo bangkit lebih baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *